Dinamika Kelompok Tani Makmur, Pogung (Sasongko, dkk.)
Thursday, January 31, 2013
0
comments
Kelompok Tani
Makmur muncul sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas usahatani. Sebelumnya,
petani di daerah ini melakukan usahatani secara individual. Hal tersebut
berdampak pada munculnya berbagai masalah dalam kegiatan usahatani. Masalah
tersebut antara lain: kesulitan dalam pengendalian OPT, kesulitan dalam pembagian air, dan
kesulitan untuk mendapatkan bantuan. Sadar kalau masalah-masalah tersebut
berpotensi menurunkan produktivitas usahatani, maka petani termotivasi untuk
membentuk sebuah kelompok tani, yaitu Kelompok Tani Makmur yang bertujuan untuk
mancapai produktivitas usahatani yang lebih baik.
a.
Kebutuhan
fisiologis
Dengan bergabung pada kelompok tani, tingkat produktivitas
usahatani menjadi lebih baik. Hal ini
berdampak pada peningkatan pendapatan petani sehingga mampu memenuhi
kebutuhan-kebutuhan fisiologisnya.
b.
Keamanan
Melalui kelompok tani, keberlangsungan usahatani terjaga. Petani
menjadi tidak khawatir terhadap kegiatan usahataninya. Dengan bergabung dalam
kelompok tani, petani dapat memperoleh bantuan sarana produksi pertanian berupa
pupuk, benih, dan pestisida. Hal tersebut mampu memberikan rasa aman petani
dalam melaksanakan kegiatan usahatani.
c.
Sosialisasi
Petani dapat menjalin interaksi terhadap petani lainnya secara
lebih intensif. Selain itu dapat menumbuhkan rasa sosial antar anggota.
d.
Harga
diri
Pada hakekatnya, semua orang mempunyai harga diri yang akan selalu
dijaganya.
e.
Aktualisasi
diri
Kelompok Tani Makmur bisa menjadi media aktualisasi diri bagi
petani khususnya untuk mengembangkan usahataninya.
Kelompok Tani Makmur dapat dikatakan memiliki collective
efficacy yang tinggi. Self efficacy dari masing-masing anggota cukup
tinggi. Hal tersebut tidak bisa lepas dari stimulus yang diberikan yaitu adanya
bantuan sarana produksi pertanian yang diberikan melalui kelompok tani. Ketika
ada bantuan, petani bersemangat untuk melaksanakan kegiatan usahatani.
Kinerjanya sangat baik sehingga hasil yang diperoleh dapat dikatakan cukup
bagus. Dengan adanya stimulus berupa bantuan, petani akan termotivasi untuk
mencapai tujuan yaitu peningkatan produktivitas dan pendapatan kegiatan
usahatani melalui kinerja yang lebih baik.
Kelompok
Tani Makmur dapat dikatakan memiliki kohesivitas yang cukup baik. Hal ini
dipicu oleh keberadaan bantuan yang diberikan kepada kelompok tani. Oleh karena
itu, sebagian besar petani selalu rutin menghadiri pertemuan kelompok tani yang
diadakan setiap tiga bulan sekali. Bantuan sarana produksi pertanian manjadi
sebuah stimulus yang mampu meningkatkan keeratan dalam kelompok tani. Petani
merasa perlu untuk selalu aktif dalam pertemuan kelompok karena masing-masing
memiliki tujuan yang sama yaitu mencapai keberhasilan dalam kegiatan usahataninya.
Untuk itu bantuan sarana produksi pertanian menjadi salah satu pengikat bagi
anggota kelompok tani untuk tetap berada dalam kelompok tersebut.
0 comments:
Post a Comment